IBX5A72E7F30A82B Dokter Komputer

Pages

Selamat Datang di Kumpulan Tutorial dan Download Gratis Dokter Komputer,
Mohon berikan Kritik dan saran yang membangun di Komentar Blogger, Terima Kasih








This seal is issued to www.1dokterkomputer.blogspot.com by StopTheHacker Inc.











Cara Cepat Mencari Ribuan Tulisan, Software, Game, Video dan Gambar Yang Anda Butuhkan Dengan Langsung Ketik kata kunci yg Anda Cari Pada Kotak Search Dibawah ini :


Loading

Sabtu, 29 September 2012

5 cara mempercepat kinerja Windows Vista

5 cara mempercepat kinerja Windows Vista
Ada banyak cara untuk mempercepat kinerja Windows Vista. Beberapa metode yang ada banyak yang bermanfaat, tetapi beberapa metode yang lain mungkin malah akan membuat windows vista Sobat berjalan kacau ataupun error.Di sini kita akan melihat 7 cara paling efektif untuk mempercepat Windows Vista dari pengalaman pribadi saya. Selain dari sini adn bisa mencari referensi lain dan mengkombinasikannya, dan dengan cara tersebut, maka windows vista Sobat dijamin akan bisa berlari dengan kencang sekencang mobil balap…Apa saja caranya ? Silahkan simak terus posting berikut ini :

Matikan fitur yang tidak perlu Windows.
Secara default, Vista hadir dengan banyak fitur yang diaktifkan dengan tidak mengindahkan apakah fitur tersebut berguna bagi Sobat atau tidak, atau bahkan menimbulkan masalah performa pada komputer Sobat. Oleh karena itu, sebenarnya dalam sistem windows vista banyak sekali proses yang berjalan secara background, yang sebagian besar Sobat tidak perlu sama sekali. Jadi salah satu cara yang bagus untuk mempercepat Windows Vista adalah menonaktifkan “mereka”. Untuk melihat daftar fitur Windows dan kemudian menonaktifkannya, pergi ke Control Panel, ubah ke “Classic View”, klik pada “Program Fitur” dan kemudian pilih “Turn Windows Features On Dan Off”. Beberapa contoh fitur yang Sobat mungkin bisa Sobat non-aktifkan adalah:
  • Remote Differential Compression
  • Windows Meeting Space
  • Tablet PC optional components
  • dan beberapa service yang lainnya silahkan perkirakan menurut Sobat sendiri
Matikan Indexing Windows
Layanan Pengindeksan Windows pada awalnya direncanakan untuk menjadi salah satu cara untuk mempercepat Windows Vista dengan memperpendek waktu pencarian untuk file. Namun, karena volume hard disk meningkat secara besar-besaran, menyebabkan layanan ini terbukti menjadi program yang dapat menyebabkan menurunnya sumber daya besar ketika Windows mulai meng-indeks jutaan file di sistem. Pilih Start kemudian pilih Computer, klik kanan pada Drive C dan pilih properties. Di bawah tab General, buang tSobat centang “index this drive for faster searching“. Pada kotak dialog berikutnya, pilih “Include subfolders and files“. Lakukan hal yang sama untuk Drives lainnya.
Hapus program yang tidak perlu dibagian start up
Ketika Vista boot up, sebenarnya banyak program di start up yang dijalankan, baik di latar belakang maupun sebagai pop up Windows. Beberapa dari proses tersebut sebenarnya tidak perlu. Sobat perlu mengambil kendali dan menghilangkan sumber pemborosan memori ini yang berjalan secara background. Buka menu start, pilih RUN, dan ketik ‘msconfig‘, pilih tab Startup dan hapus tSobat centang setiap item yang Sobat tidak ingin otomatis load dan klik OK.
Defrag hard disk Sobat
Ini tidak mungkin baru bagi Sobat tetapi jika Sobat berpikir untuk menggunakan Windows Defragmentation Tool di Vista, Sobat bisa melupakan tentang hal itu. Sebaliknya, gunakan tool gratis pihak ke-3 yang dikenal sebagai Defraggler (silahkan gunakan Google untuk link download). Hal ini masih cukup efisien dibandingkan dengan cara lain untuk mempercepat Windows Vista.
Bersihkan registri Sobat
Salah satu bagian yang sering diabaikan dari Windows adalah registry itu sendiri. Banyak yang tidak menyadari bahwa salah satu cara terbaik untuk mempercepat Windows Vista adalah memastikan registri terbebas dari registri yang tidak valid (error) yang menyebabkan Windows melakukan tugas yang tidak perlu (karena registri yang tidak valid tersebut). Membersihkan registry memiliki kelebihan lain juga. Dalam kasus tertentu, Sobat dapat menghapus kesalahan Windows yang muncul saat boot

Demikian apa yang bisa saya share, semoga bisa bermanfaat bagi pengunjung semua.
Terima Kasih,


Mohon beritahu saya jika anda menemukan ada link yang error pada blog ini Terima kasih

Sebelum mengetahui cara berlangganan tulisan pada sebuah blog atau situs, sebaiknya anda pahami dulu apa untungnya bagi anda DISINI.

Masukan email anda jika ingin berlangganan setiap tulisan terbaru blog ini.
Gratis dan langsung antar alamat


Jumlah Pelanggan tetap Dokter Komputer

Cara mengatasi usb not recognized

Cara mengatasi usb not recognized
Semakin banyaknya device USB saat ini dengan kemudahan dan kecepatan transfer data 12 megabit per detik, bersifat ‘hot swappable’ artinya perangkat keras yang sudah menggunakan port USB bersifat plug and play dan 127 perangkat dapat tersambung ke komputer secara langsung maupun menggunakan hub USB mampu menggeser pararel port dan serial. Semakin banyaknya USB device yang tersambung semakin besar power yang diperlukan untuk menjalankan atau mengimbangi kerja device tersebut, dan power failure punya kemungkinan cukup besar terjadi saat device usb tersebut bekerja atau tidak sedang bekerja.

Mungkin pernah mengalami atau mendengar ‘USB device not recognized’ saat mencolok USB device. Ya kejadian ini pernah dan kembali dialami. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal ini terjadi, dan kemungkinan yang terbesar adalah, rusaknya fungsi device ini di motherboard, power failure begitu saya menyebutnya.
Berikut langkah untuk menganalisa atau mungkin bisa memperbaiki masalah tersebut.

Cara 1 :
Cek jalankan pada run command devmgmt.msc dan scan or hardware changes di menu action, cara ini bertujuan mencari perubahan-perubahan device yang tersambung pada port-port di komputer kita, termasuk port usb tersebut
Cara 2:
Mematikan power manajemen hub USB Jika Sobat melakukan cara ini, artinya juga menghemat penggunaan baterai pada laptop Sobat. Caranya pada device manajemen bagian Serial USB Controller di ekspan lalu click kanan pada ‘USB root hub’ dan pilih ‘properties’hingga muncul jendela USB root hub properties pilih tab ‘Power Management’ dan uncheck bagian ‘Allow the computer to run this device to save power’, ulanggi cara ini untuk setiap USB root hub lain lalu click ‘OK’. Lalu pada menu ‘Action’ pilih ‘Scan for hardware changes’ dan tutup window device manager. coba kembali hubungkan USB device Sobat ke port di PC. Jika cara ini tidak menyelesaikan masalah coba dengan merestart PC Sobat
Cara 3 :
Cabut kabel power Sobat dari tempatnya, tentu saja sebelumnya matikan dahulu komputer Sobat dengan proses yang benar. Kenapa harus mencabut kabel power? motherboard komputer saat ini tidak benar mati / kehilangan tegangan saat kita mematikannya, motherboard masih menyimpan power saat kita mematikannya dan akan benar-baner hilang jika kita mencabut semua kabel yang tersabung ke konektor power di dinding termasuk kabel power untuk monitor Sobat. Sedikit penjelasan motherboard adalah tempat semua device terhubung, termasuk USB port, dan kadang USB device bisa tiba tidak terdeteksi atau error saat kita menggunakannya, saat itu mungkin kita perlu merestart komputer kita agar microprocessor kembali membaca ulang semua device yang terhubung. Intinya hanya mematikan komputer dan mencabut kabel power dari tempatnya dan coba diamkan beberapa saat lalu coba nyalakan kembali.
Cara 4:
Kebanyakan, pesan USB not Recognized terjadi karena power loss, artinya device mengalami kekurangan daya untuk beroperasi, terutama device yang menggunakan sumber utama power dari USB, seperti flashdisk. Dan biasanya, power akan berkurang dengan semakin panjangnya kabel yang digunakan. Oleh karena itu, jika Sobat menggunakan kabel perpanjangan (extension), Sobat bisa melepasnya dan mencoba langsung menancapkan ke PC. Kadang kala, port USB front (USB depan) juga sama saja, karena sudah menggunakan kabel penghubung dari motherboad ke casing. Jika Sobat memasang device ke front USB dan keluar pesan “USB Not Recognized” maka pindahkan device tersebut ke port belakang, maka dijamin akan langsung terdeteksi dengan lancar.
Cara 5:
Keempat cara diatas hanya berlaku jika port USBnya yang bermasalah, jika disini yang bermasalah adalah devicenya, maka mau tidak mau Sobat harus mengganti/memperbaiki device tersebut.

Demikian apa yang bisa saya sharing, semoga bisa membantu mengatasi masalah pengunjung, atau setidaknya bisa menambah wawasan dan bisa menggunakan sewaktu-waktu jika mengalami hal tersebut.

Terima Kasih,


Mohon beritahu saya jika anda menemukan ada link yang error pada blog ini Terima kasih

Sebelum mengetahui cara berlangganan tulisan pada sebuah blog atau situs, sebaiknya anda pahami dulu apa untungnya bagi anda DISINI.

Masukan email anda jika ingin berlangganan setiap tulisan terbaru blog ini.
Gratis dan langsung antar alamat


Jumlah Pelanggan tetap Dokter Komputer

Cara membuat autorun CD dengan autorun.inf.

Cara membuat autorun CD dengan autorun.inf.
Banyak keuntungan ketika kita membuat CD autorun ini, diantaranya adalah kita tidak perlu melakukan browse dulu file yang ada dalam CD, karena dengan fungsi autorun ini, file/program yang ada didalam CD akan langsung otomatis dijalankan ketika CD dimasukan.
Fungsi autorun ini banyak dipakai oleh para pembuat software, guna mempermudah penggunanya dalam melakukan instalasi software yang mereka buat. Selain pembuat software, para desainer animasi juga banyak yang menggunakannya dalam CD demostrasi yang mereka buat.

Tertarik ingin mencoba membuatnya ? Misal Sobat mempunyai CD data yang ingin menyampaikan pesan setiap kali akan dibuka oleh orang lain, misal “larangan untuk mengkopinya”. Sobat bisa dengan mudah membuatnya. Bagaimana caranya ? ikuti saja langkah berikut:
Yang pertama kita butuhkan adalah file yang akan dijalankan ketika CD dimasukan ke CD ROM drive (misal Sobat punya file “larangan.doc”)
Setelah file yang akan dijalankan tersedia, maka langkah selanjutnya, Sobat perlu membuat sebuah perintah agar windows mau menjalankan file tersebut secara otomatis begitu CD dimasukan. caranya:
Buka notepad
Ketik perintah berikut

[autorun]
open=larangan.doc
icon=larangan.jpg

Ket: file larangan.doc adalah file yang akan dijalankan ketika CD dimasukan (harus disertakan extensinya, jika file yang akan Sobat jalankan adalah file aplikasi, maka sertakan pula extensi .exe, silahkan sesuaikan dengan file extensi yang akan Sobat jalankan), Sedangkan larangan.jpg adalah file gambar yang akan digunakan sebagai icon pada CD ROM Drive. Jadi nantinya jika Sobat buka my computer, maka icon CD ROM Drive akan berubah sesuai gambar yang Sobat pake pada larangan.jpg. Sobat tidak harus menggunakan icon, boleh dikosongkan, yang wajib diisi adalah nama file yang akan dijalankan tersebut.
Setelah perintah tersebut diketik, simpan dengan nama “autorun.inf” dan pada bagian save as type pilih yang all. Sobat harus menyimpan dengan nama tersebut. Tidak wajib memang, tetapi jangan salahkan saya jika nanti CD aplikasi Sobat tidak jalan otomatis karena tidak mematuhi anjuran saya, he….(jangan marah lho…)
Tahap terakhir adalah tinggal mengkopy atau istilah kerennya mem-burning data ke CD. Sobat bisa menggunakan software burning apa saja.
Buka software aplikasi burning Sobat. Saya sarankan menggunakan Nero, karena sudah terkenal kemampuannya.
Silahkan masukan file yang akan Sobat burning ke root direktori CD. Jadi jangan memburning file tersebut dengan mamasukan kedalam folder lagi(nanti akan ada cara sendiri kalau ingin memburning file dengan dimasukan kedalam folder, tetapi artikel yang selanjutnya ya,….)
Jadi sekali lagi, Sobat harus meng-add file tersebut dibagian yang paling luar. Setelah itu, add pula file autorun.inf yang telah Sobat buat tadi. Kalo bisa periksa lagi, pastikan perintah yang ada didalamnya, sesuaikan dengan file yang nantinya akan dijalankan. Ingat, file yang akan dijalankan dengan file autorun.inf harus dalam satu direktori terluar (tidak dimasukan kedalam folder), tentunya jika ingin CD tersebut menjadi autorun.
Jika sudah Sobat bisa menekan tombol Burn untuk memulai proses copy data ke CD autorun. Jika sudah, silahkan dicoba dengan cara memasukan CD yang berisi data tersebut ke dalam CD ROM Drive. Silahkan tunggu beberapa saat. Maka tra la…la….Pesan Sobat atau apa saja file Sobat yang ingin dijalankan otomatis running/terbuka. Atau…ups….tidak ada respon apapun, tidak ada aplikasi apapun yang terbuka. Jika terjadi hal tersebut, maka ada beberapa kemungkinan mengapa autorun CD tidak bekerja, diantaranya:
  • Fitur autorun CD ROM komputer Sobat telah dimatikan atau didisable (biasanya untuk mengantisipasi menyerangnya virus)
  • Penulisan perintah di file autorun.inf ada yang keliru, walaupun hanya kurang extensi, CD tidak akan otomatis berjalan.
  • Nama file yang seharusnya “Autorun.inf” tidak tertulis seperti itu.
Gagal membuat CD autorun 2,3 kali tidak masalah dibandingkan dengan hanya rasa takut saja akan kegagalan dalam membuatnya. Jangan hiraukan harga jika dibandingkan dengan pengalaman dan ilmu yang akan didapat (cie…..), toh harga CD blank sekarang juga murah khan, 1500 dah dapet.

Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga bisa bermanfaat

Terima Kasih,


Mohon beritahu saya jika anda menemukan ada link yang error pada blog ini Terima kasih

Sebelum mengetahui cara berlangganan tulisan pada sebuah blog atau situs, sebaiknya anda pahami dulu apa untungnya bagi anda DISINI.

Masukan email anda jika ingin berlangganan setiap tulisan terbaru blog ini.
Gratis dan langsung antar alamat


Jumlah Pelanggan tetap Dokter Komputer

Jumat, 28 September 2012

Kumpulan Perintah DOS Internal dan External

Kumpulan Perintah DOS Internal dan External
Perintah DOS adalah perintah-perintah yang dapat dijalankan di dalam sistem operasi DOS.
Dalam sistem operasi DOS, terdapat dua jenis perintah, yakni:

Perintah internal (internal command), yakni perintah-perintah yang telah dimasukkan ke dalam COMMAND.COM (interpreter perintah DOS), sehingga dapat langsung dieksekusi oleh kernel DOS, di mana saja.
Perintah eksternal (external command), yakni perintah-perintah yang tidak dimasukkan ke dalam COMMAND.COM, dan membutuhkan sebuah berkas yang dapat dieksekusi (berupa program DOS) yang harus terdapat dalam direktori aktif.

Apa saja fungsi dari masing-masing perintah tersebut ? Mari kita lihat satu per satu.
Beberapa jenis perintah DOS Internal :
  • BREAK : Mengeset pengecekan penekanan tombol Ctrl+C atau menggagalkannya.
  • CD atau CHDIR : Mengganti direktori aktif ke direktori lainnya yang ditentukan dalam parameter. Jika dijalankan tanpa parameter, maka perintah ini akan menampilkan lokasi di mana direktori aktif berada.<
  • CHCP : Jika dijalankan tanpa parameter, perintah ini akan menampilkan code page (kumpulan karakter) dalam bentuk angka yang sedang digunakan. Perintah ini juga dapat digunakan untuk mengganti code page untuk semua perangkat yang mendukung pergantian kumpulan karakter.
  • CLS : Membersihkan layar dan menempatkan kursor pada pojok kiri layar. Perintah ini tidak memiliki parameter.
  • COPY : Menyalin satu atau beberapa berkas dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang ditentukan. Perintah ini memiliki dua parameter, yakni parameter sumber berkas dan tujuan ke mana berkas akan disalin.
  • CTTY : Perintah ini akan mengganti perangkat terminal (terminal device/tty) yang digunakan untuk mengontrol komputer.
  • DATE : Perintah ini akan menampilkan tanggal saat ini. Perintah ini juga dapat mengeset tanggal komputer.
  • DEL atau ERASE : Menghapus berkas yang ditentukan dalam parameter. Parameter dapat berupa nama berkas atau beberapa nama berkas yang disusun menggunakan karakter wildcard.
  • DIR : Jika digunakan tanpa parameter, perintah ini dapat menampilkan daftar berkas-berkas dan subdirektori yang terdapat di dalam direktori aktif. Berkas ini memiliki satu parameter, yakni lokasi direktori di mana hendak menampilkan daftar isi direktori.
  • EXIT : Keluar dari shell COMMAND.COM sekunder dan kembali lagi kepada COMMAND.COM primer.
  • LH atau LOADHIGH : Memuat sebuah program ke upper memory block.
  • LOCK : Perintah ini mengizinkan akses langsung terhadap hard disk. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.
  • MKDIR atau MD : Membuat sebuah direktori dalam direktori aktif.
  • PATH : Menentukan di mana MS-DOS harus mencari berkas-berkas yang dapat dieksekusi sebagai program.
  • PROMPT : Mengubah tampilan command prompt MS-DOS.
  • RMDIR atau RD : Menghapus sebuah direktori kosong. Akan gagal bila direktori tersebut mengandung berkas atau subdirektori lainnya. Gunakan perintah eksternal DELTREE untuk menghapus total sebuah tree direktori.
  • REN atau RENAME : Mengubah nama sebuah atau beberapa berkas (dengan menggunakan karakter wildcard).
  • SET : Menampilkan, menghapus atau mengeset variabel-variabel lingkungan. Umumnya, perintah ini dimasukkan ke dalam berkas AUTOEXEC.BAT.
  • TIME : Menampilkan atau mengeset waktu saat ini.
  • TYPE : Menampilkan isi dari sebuah berkas (dalam bentuk teks) ke dalam standard output.
  • UNLOCK : Menonaktifkan akses hard disk secara langsung. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.
  • VER : Menampilkan versi sistem operasi yang digunakan.
  • VERIFY : Menyuruh sistem operasi agar melakukan verifikasi bahwa berkas-berkas yang ditulis ke dalam media penyimpanan telah sempurna ditulis, dan menampilkan status verifikasi. Perintah ini secara default dinyalakan oleh MS-DOS.
  • VOL : Menampilkan nama label dari sebuah volume atau partisi.
Beberapa tambahan perintah lagi yang sering digunakan oleh para pengguna komputer:
1. CHKDSK
( Berfungsi untuk melihat kondisi media penyimpanan yang kita pakai )
Rumus : CHKDSK [ drive : ] Jika kita menjalankan program ini, akan ditampilkan antara lain kemampuan kapasitas penyimpanan media tersebut, jumlah file yang ada, jumlah area yang masih kosong dan volume. Jika terdapat partisi / track disket yang rusak (biasanya disebut found lost chain), informasi tersebut juga ditampilkan. Untuk melakukan perbaikan, Anda ulangi CHKDSK diatas namun kali ini tambahkan dengan syntax /F ( atau Fixed ). Kemudian akan muncul pesan : Convert lost chain to file ( Y / N ) maka jawablah Y. Ini dimaksudkan agar program ini menyimpan data yang berada pada partisi / track yang rusak ke dalam sebuah atau beberapa file (namanya FILE0001.CHK dst.) dan diletakkan pada partisi / track yang baik, sehingga Anda dapat mengakses data tersebut.
Informasi yang ditampilkan CHKDSK pada paragraf pertama adalah yang paling penting Anda perhatikan, dengan urutan-urutannya sebagai berikut :
  • Baris ke-1 : total daya tampung disket atau Hard disk
  • Baris ke-2 : jumlah files yang disembunyikan (jika ada)
  • Baris ke-3 : jumlah direktori yang ada
  • Baris ke-4 : jumlah file yang ada
  • Baris ke-5 : jumlah byte yang rusak (bad sector) jika ditemukan ada
  • Baris ke-6 : jumlah byte tersisa yang bisa dipakai.
Apabila baris ke-2 dan ke-5 tidak ditemukan, maka jumlah barisnya hanya ada 4.
Mulai pada versi DOS 6, Microsoft membeli lisensi salah satu utiliti dari PC-ToolsÃ’ dan merubah namanya menjadi SCANDISK, walau tetap menyediakan CHKDSK. Perbedaan dengan CHKDSK ialah proses pengecekkan ditampilkan pada layar monitor dan pada akhir pemakaian, SCANDISK akan memberitahukan kepada Anda hasil pemeriksaannya dalam data statistik yang berisi kondisi fisik disket atau hard disk Anda (misalnya, apakah ditemukan kerusakan atau tidak, kemudian nama file yang dideteksi rusak dan yang berhasil diperbaiki).

2.DISKCOPY
( Menyalin seluruh isi disket sama persis ke disket lainnya )
Rumus : Diskcopy [ drive sumber ] [ drive tujuan ]
Contoh : Diskcopy A : B :
Setelah itu akan muncul pesan seperti berikut ini :
Insert SOURCE diskette in drive A : (artinya masukkan disket sumber di drive A)
Insert TARGET diskette in drive B : (artinya masukkan disket target di drive B)
Press anykey when ready … (artinya tekan sembarang tombol untuk melanjutkan)
Jika proses pengcopyan disket berjalan dengan lancar, akan muncul pesan :
Copy Complete.
Copy another disk ? ( Y / N ) ? Maka yang harus Sobat lakukan adalah :
tekan Y agar program mengulang kembali proses seperti diatas
tekan N untuk mengakhiri perintah DISKCOPY dan Sobat akan kembali ke DOS prompt .
Yang harus diingat ialah program ini hanya berlaku untuk disket dengan kapasitas dan ukuran media yang sama pula. Program tidak berfungsi untuk jenis media penyimpanan lainnya selain disket (misalnya hard disk, tape back-up, data catridge, CD-ROM dsb ).
Peringatan :
Ada sedikit kekurangan dari program ini, yaitu apabila pada disket target/sasaran terdapat sector yang rusak, DOS tidak akan memberitahukannya kepada Anda (kecuali jika Anda menggunakan MS-DOSÃ’ versi 6 ke atas).

3. FORMAT
( Berfungsi untuk membuat track pada suatu media penyimpanan agar
media tersebut dapat difungsikan / dipakai ) .
Rumus : FORMAT [ drive : ] [ /S ] [ /V ] [ /Q ] [ /U ] [ /4 ]
/S menyertakan sistem operasi DOS pada media yang diformat
/V menuliskan nama label volume dari media yang diformat
/Q format akan dilaksanakan lebih cepat ( Quick format )
/U dengan menyertakan syntax ini, saving image diabaikan.
/4 format disket 5,25? 360 KB pada drive 5,25? 1,2 MB. Contoh penggunaan :
FORMAT A : memformat disket yang terdapat di drive A
FORMAT A : /S memformat disket pada drive A berikut sistem operasinya

4. LABEL
( Berfungsi untuk menampilkan label atau merubah nama label pada disk ).
Rumus : LABEL [ drive : ]
Contoh : Ketiklah LABEL A: (Enter) maka pada layar monitor akan muncul tampilan :
Volume in drive A is none
Volume Serial Number is 3F68-1AFF
Volume label (11 characters, ENTER for none) ?Volume in drive A is none menandakan media pada drive A tidak memiliki label. Kecuali Anda pernah menuliskan nama disini pada perintah FORMAT, maka kata “none” akan diisi dengan nama Anda.
Volume Serial Number adalah serial angka yang diberikan oleh Komputer.
Volume label adalah baris dimana Anda menuliskan label nama dengan panjang maksimum 11 huruf, setelah itu tekan Enter. Penulisan nama label harus pada baris yang sama, sebab Anda tidak diperkenankan lagi menuliskan nama label setelah menekan Enter. Jika hal itu Anda lakukan, program justru menganggap Anda tidak mengisi nama label (No Label).

5. MOVE
( Berfungsi untuk memindahkan suatu file ke lokasi lain yang berbeda).
Rumus : MOVE [ drive-1: nama file] [ drive-2: nama file ]
Syntax : /Y maka tampilan konfirmasi tidak ditampilkan.
/-Y maka tampilan konfirmasi akan ditampilkan.Mulai tersedia sejak versi MS-DOS 6.0. Berfungsi hanya untuk memindahkan file, berbeda dengan fungsi perintah COPY.
Contoh : MOVE LATIHAN.DOC A:TUGAS.DOC
Memindahkan file LATIHAN.DOC ke drive A sekaligus mengganti namanya menjadi TUGAS.DOC

Program-program external command lainnya antara lain ialah :
DEFRAG.EXE
GRAPHICS.COM
QBASIC.COM
ATTRIB.EXE
Pada umumnya gunakan [Nama perintah] /? untuk menampilkan bantuan penjelasan (help). Tampilan akan diberikan dalam bahasa Inggris. Contoh : COPY /? akan menampilkan penjelasan perintah COPY

Terima Kasih,


Mohon beritahu saya jika anda menemukan ada link yang error pada blog ini Terima kasih

Sebelum mengetahui cara berlangganan tulisan pada sebuah blog atau situs, sebaiknya anda pahami dulu apa untungnya bagi anda DISINI.

Masukan email anda jika ingin berlangganan setiap tulisan terbaru blog ini.
Gratis dan langsung antar alamat


Jumlah Pelanggan tetap Dokter Komputer

Kamis, 27 September 2012

Sejarah Windows Lengkap sampai Versi Terbaru

Berikut ini kami sampaikan sejarah Microsoft Windows yang kami ambil dari beberapa sumber.
Dengan mengetahui perkembangan software OS windows ini, semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu mengembangkan karya kita agar selalu bisa lebih baik dari yang sudah ada.
Karena dalam sejarah OS Windows yang akan sharing dengan Sobat juga tiap dekadenya selalu mengalami perubahan, perubahan kearah yang lebih baik.
Dan tentu saja penambahan fitur jelas ada, mulai dari fitur keamanan jaringan hingga interfeace yang mampu memikat hati penggunanya dari setiap versi yang dirilis.

1. Windows 1.0
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi 1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson, kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi Microsoft bahwa nama “Windows” akan lebih “memikat” konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS.
Lebih jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara “tile” saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang digunakan untuk menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian membuang limitasi tersebut dari Windows dengan menandatangani perjanjian lisensi dengan Apple.

2. Windows 2.0
Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for Windows.
Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian memasuki Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya saat aplikasi tersebut ditutup. Microsoft Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat Aldus PageMaker muncul dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat berjalan di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini sebagai kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain buatan Microsoft sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows. Windows versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu mengakses memori hingga 1 megabite saja. Dalam konfigurasi seperti itu, Windows dapat menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam DESQview, yang berjalan dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.

3. Windows 2.1
Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386 2.1.
Seperti halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model memori modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High Memory Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended Memory Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi komputasi di dalam IBM PC.
Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat itu memang berjalan dalam modus real, yang berjalan di atas kernel modus terproteksi dengan menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan fitur baru yang dimiliki oleh Intel 80386. Versi 2.03 dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena memang versi 2.1 ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade (bertumpuk), selain beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang “ditiru” oleh Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and feel. Hakim William Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut, kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5 Januari 1989

4. Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak (multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan memori virtual. Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya penantang serius terhadap Apple Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan performa pemrosesan grafik pada waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video Graphics Array (VGA)), dan juga modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan aplikasi Windows untuk memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS. Windows 3.0 dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real, modus standar, dan modus 386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel 8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus mana yang akan digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja dalam modus tertentu saja dengan menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya
  • win /r: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus real
  • win /s: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus standar
  • win /3: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus 386 Enhanced.
Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di dalam modus terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi kernel yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386. Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah prosesor 32-bit. Windows 3.0 juga hadir dalam versi “multimedia”, yang disebut dengan Windows 3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan kemudian.
Versi ini dibundel dengan keberadaan “multimedia upgrade kit”, yang terdiri atas drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya, seperti halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan menjadi bagian dari spesifikasi Microsoft Multimedia PC. Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran. Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows 3.0 terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi sumber utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi terhadap beberapa rencana awalnya. 

5. Windows 3.1
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran, Microsoft mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font TrueType Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga terdapat di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan terhadap multimedia.
Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real, sehingga hanya berjalan pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel 80286 atau yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11, yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan yang dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.

6. Windows 95
Setelah Windows 3.11, Microsoft mulai memulai pengembangan sebuah versi Windows yang berorientasi kepada pengguna yang diberi nama kode Chicago. Chicago didesain agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara pre-emptive 32-bit seperti halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan Windows NT, meskipun kernel 16-bit masih terdapat di dalamnya demi alasan kompatibilitas ke belakang. Win32 API yang pertama kali diperkenalkan pada Windows NT pun diadopsi sebagai sebuah standar antarmuka pemrograman baru yang berbasis 32-bit, dengan kompatibilitas Win16 juga dipertahankan dengan menggunakan sebuah teknik yang dinamakan dengan “thunking”. 
GUI yang baru juga dimiliki oleh sistem operasi, meskipun pada awalnya Microsoft tidak merencanakannya sebagai bagian dari sistem operasi saat dirilis. Memang beberapa elemen antarmuka pengguna yang dimiliki oleh Cairo dipinjam dan ditambahkan kepada sistem operasi tersbut sebagai aspek lainnya dari versi itu (khususnya fitur Plug and Play). Microsoft tidak mengganti semua kode Windows menjadi 32-bit; banyak bagian di dalamnya masih berupa 16-bit (meskipun tidak menggunakan modus real secara langsung), demi alasan kompatibilitas ke belakang, kinerja, dan waktu pengembangan.
Hal ini dan fakta bahwa banyaknya kelemahan dalam desain versi-versi Windows sebelumnya, membuat sistem operasi yang baru ini terganggu efisiensi dan stabilitasnya. Akhirnya, bagian marketing Microsoft menggunakan nama Windows 95 sebagai nama produk bagi Chicago, saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995. Microsoft memiliki dua keuntungan dari peluncuran ini:
  • Adalah mustahil bagi para konsumen untuk menjalankan Windows 95 pada sistem operasi DOS bukan buatan Microsoft yang jauh lebih murah;
  • Meskipun jejak-jejak DOS tidaklah pernah dicabut dari sistem operasi tersebut, malahan versi tersebut menancapkan sebuah versi DOS untuk dimuat sebagai bagian dari proses booting, Windows 95 berjalan dengan sendirinya di dalam modus 386 Enhanced, dengan menggunakan memori virtual dan model pengalamatan memori flat 32-bit.
Fitur-fitur itu menjadikan aplikasi Win32 untuk mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal 2 gigabyte (dengan 2 gigabyte sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan dalam teorinya mencegah aplikasi tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang dimiliki oleh aplikasi Win32 lainnya tanpa adanya persetujuan dari sistem operasi. Dalam hal ini, memang fungsionalitas Windows 95 mendekati apa yang dimiliki oleh Windows NT, meskipun Windows 95/98/Me tidak mendukung memori melebihi 512 megabyte tanpa menyunting konfigurasi sistem yang merepotkan.
Di balik kesuksesan Microsoft, IBM terus melanjutkan pasar OS/2, dengan memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi 4.0). IBM merespons keluhan yang diajukan oleh para konsumen mengenai kebutuhan perangkat keras komputer yang tinggi yang diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2 versi 3.0 pun dibuat jauh lebih ramping dengan melakukan optimalisasi pada ukuran dan kecepatan. Sebelum Windows 95 dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan telah dibundel dalam beberapa penyedia perangkat keras mayor di Jerman. Akan tetapi, dengan dirilisnya Windows 95, OS/2 lagi-lagi kehilangan pangsa pasarnya kembali, diambil alih oleh Windows 95. Mungkin tidak mungkin untuk mencari tahu apa alasan mengapa OS/2 gagal dalam mendapatkan pangsa pasar yang besar. Walaupun OS/2 terus dapat menjalankan aplikasi Windows 3.1, sebenarnya sudah tidak ada yang kekurangan lagi, kecuali pada sebagian kecil dari Windows API yang disebut Win32s.
Tidak seperti Windows 3.1, IBM tidak memiliki akses terhadap kode sumber Windows 95 dan tidak mau menggunakan waktu dan sumber daya yang ada untuk melakukan emulasi terhadap Win32 API. IBM juga memperkenalkan OS/2 pada kasus Amerika Serikat versus Microsoft, dengan menyalahkan taktik marketing pada bagian Microsoft, tapi banyak orang mungkin setuju bahwa masalah di dalam bagian marketing IBM lah dan dukungannya yang sangat kurang dari para pengembang perangkat lunak yang meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2. Sebelum menggantinya dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows 95 dalam lima versi berbeda, yakni sebagai berikut:
  • Windows 95 – rilis yang sebenarnya dari Windows 95
  • Windows 95 A – mencakup pembaruan Windows 95 Original Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap instalasi.
  • Windows 95 B – mencakup beberapa pembaruan mayor lainnya, seperti halnya sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0. Versi ini juga dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia menyebutnya sebagai Windows 97.
  • Windows 95 B USB – atau Windows 95 OSR2.1 merupakan versi Windows 95 yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras berbasis bus Universal Serial Bus/USB.
  • Windows 95 C – atau Windows 95 OSR2.5 mencakup semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer 4.0. Versi ini merupakan versi yang paling terakhir dirilis dari seri Windows 95.
Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah dirilis untuk publik, akan tetapi hanya kepada OEM saja yang mau menggunakan sistem operasi tersebut ke dalam komputer buatannya. Beberapa perusahaan OEM bahkan menjual hard disk baru dengan sistem operasi Windows 95 OSR2 di dalamnya. Selain fitur yang terkandung di dalam Windows 95, Microsoft juga memperkenalkan Microsoft Plus! for Windows 95 yang mencakup beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki oleh Windows 95.

7. Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi Windows baru, yang dikenal sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai revisi minor terhadap Windows 95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil dan dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98 mencakup banyak driver perangkat keras baru dan dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows 98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows 98 mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan penjelajah web Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak dapat dicabut, sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu menampilkan direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang disebut sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan mengapa Microsoft repot-repot menjaga dominasinya di dalam sistem operasi komputer pribadi untuk berkompetisi dengan para pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang tidak jujur.
Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition, sebuah rilis yang menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya. Internet Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari Network Address Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah jaringan lokal agar dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet bersama-sama pun diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam Windows yang lama telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak orang sebagai sebuah versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi Windows 9x lainnya.

8.Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau “NT 5.0″. Versi Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar workstation dan juga pangsa pasar server. Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan adalah Active Directory, sebuah model jaringan pengganti model jaringan NT domain, yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri, seperti Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya.
Windows Terminal Services juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu produk saja, pada Windows 2000 terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan (dengan menggunakan Microsoft Management Console), Windows Media Player, dan DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game). Windows 2000 juga merupakan versi Windows berbasis kernel NT terakhir yang tidak mengharuskan penggunanya untuk melakukan aktivasi terhadapnya.
Meskipun Windows 2000 dapat memperbarui komputer yang sebelumnya menjalankan Windows 98, Windows 2000 tidaklah dianggap sebagai produk yang cocok untuk pengguna rumahan. Alasannya banyak, di antaranya adalah kurangnya device driver untuk banyak perangkat pengguna seperti pemindai (scanner) dan juga pencetak (printer), pada saat dirilis. Situasi tersebut akhirnya berbalik pada saat Windows XP dirilis oleh Microsoft.
Windows 2000 tersedia dalam enam edisi, yakni:
  • Windows 2000 Professional
  • Windows 2000 Server
  • Windows 2000 Advanced Server
  • Windows 2000 Datacenter Server
  • Windows 2000 Advanced Server Limited Edition
  • Windows 2000 Datacenter Server Limited Edition
9. Windows ME
Pada bulan September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows Millennium Edition (dikenal juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME). Versi ini memperbarui Windows 98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang lebih baik. Versi ini juga memasukkan fitur “System Restore,” yang mengizinkan para penggunanya untuk mengembalikan keadaan sistem ke sebuah titik yang dikenal baik-baik saja, pada saat sistem operasi mengalami kegagalan. System Restore menjadi fitur yang masih dipertahankan pada Windows XP. Versi ini juga memperkenalkan Windows Movie Maker versi pertama. Windows Me dibuat dalam waktu yang singkat, kira-kira hanya satu tahun, yang ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis antara Windows 98 dan Windows XP sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan. Fitur-fitur yang terdapat di dalam Windows Me (seperti Internet Explorer 5.5, Windows Media Player 7.0, dan Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh secara gratis dari situs Windows Update, kecuali System Restore.
Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah sistem operasi yang unik di antara saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x, Windows 95 dan Windows 98. Windows Me juga dikritik karena munculnya masalah kestabilan, dan juga dukungan terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam modus real. Orang-orang bahkan menyebut Windows Me sebagai Windows Mistake Edition. Windows Me merupakan sistem operasi terakhir yang dibuat berdasarkan kernel monolithic Windows 9x dan MS-DOS. Versi ini pun menjadi versi terakhir sistem operasi Windows yang tidak memiliki Windows Product Activation (WPA).

10. Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama kode “Whistler” selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan kedua jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang sudah menua. Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows yang paling lama (paling tidak hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.
Windows XP tersedia dalam beberapa versi:
  • Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop dan laptop rumahan.
  • Windows XP Home Edition N, sama seperti Home Edition yang biasa, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena memang peraturan Uni Eropa tidak memperbolehkannya.
  • Windows XP Professional, yang ditujukan bagi para power user dan pebisnis.
  • Windows XP Professional N, sama seperti Professional Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena peraturan Uni Eropa tidak mengizinkannya.
  • Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis pada bulan November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan untuk dektop dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
  • Windows XP Media Center Edition 2003
  • Windows XP Media Center Edition 2004
  • Windows XP Media Center Edition 2005, yang dirilis pada 12 Oktober 2004.
  • Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan untuk PC Tablet (PC dengan layar sentuh)
  • Windows XP Tablet PC Edition 2005
  • Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk sistem benam (embedded system)
  • Windows XP Starter Edition, yang ditujukan untuk para pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
Windows XP Professional x64 Edition, yang dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation yang menggunakan prosesor 64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau Intel EM64T). Windows XP 64-bit Edition, merupakan sebuah versi Windows XP yang ditujukan untuk jajaran prosesor Intel Itanium, yang mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi 32-bit dengan menggunakan emulator perangkat lunak. Versi ini sama saja dengan Windows XP Professional, dari segi fitur-fiturnya. Produk ini dihentikan pada bulan September 2005 saat vendor terakhir workstation berbasis prosesor Itanium menghentikan produk-produknya sebagai “workstation”, karena memang mereka cenderung memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server. Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat berbasiskan basis kode Windows NT 5.2 (sama seperti Windows Server 2003).

11. Windows Vista.
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak lantas berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows, disebut dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006, bagi kalangan bisnis sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal 30 Januari 2007. Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang lebih tangguh dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah modus pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control (UAC), untuk menggantikan filosofi “administrator-by-default” yang diberlakukan pada Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih “memikat”, yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru (seperti halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru termasuk Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista juga menawarkan versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta Windows Media Player versi baru (versi 11). Windows Vista, menampilkan antarmuka grafis Aero-nya yang memikat, Welcome screen dan menu Start. Windows Vista menggunakan nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan versi yang signifikan jika dibandingkan dengan Windows XP yang menggunakan nomor versi 5.1 atau Windows Server 2003 (5.2). Karena, memang Windows Vista memiliki banyak perbedaan yang mendasar, khususnya pada bagian arsitektur dasar sistem operasi.
Windows Vista dijual dalam beberapa edisi:
  • Windows Vista Starter
  • Windows Vista Home Basic
  • Windows Vista Home Premium
  • Windows Vista Business
  • Windows Vista Enterprise
  • Windows Vista Ultimate
12. Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista dikenal sebagai Windows 7, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Windows ini memiliki kennel NT versi 6.2 SP2 dari Windows Server 2008. Windows 7 memiliki keamanan dan fitur yang baru. Windows 7 adalah jenis dari Windows Server 2008 SP2. Windows ini dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009. Fitur yang ada di Windows 7 60% sama dengan Windows Vista. Beberapa fiturnya adalah: Jump List, Taskbar yang membuka program dengan tampilan kecil, Windows Media Player 12, Internet Explorer 8, dan lain-lain. Beberapa fitur yang unik adalah Sidebar yang nama berganti menjadi Gadget dan Gadget bebas ditaruh kemana-mana (tidak seperti Sidebar yang hanya bisa diletakkan di tempat tertentu). Fitur itu membuat Windows 7 menjadi menarik. Spektifikasi Windows 7 lebih ringan dari pada Windows Vista. Harganya juga lebih murah dari pada Windows Vista.
Sama seperti Windows Vista, Windows 7 juga terdiri 6 edisi yaitu:
  • Windows 7 Starter
  • Windows 7 Home Basic
  • Windows 7 Home Premium
  • Windows 7 Professional
  • Windows 7 Ultimate
  • Windows 7 Enterprise

Demikian semoga Bermanfat

Terima Kasih,


Mohon beritahu saya jika anda menemukan ada link yang error pada blog ini Terima kasih

Sebelum mengetahui cara berlangganan tulisan pada sebuah blog atau situs, sebaiknya anda pahami dulu apa untungnya bagi anda DISINI.

Masukan email anda jika ingin berlangganan setiap tulisan terbaru blog ini.
Gratis dan langsung antar alamat


Jumlah Pelanggan tetap Dokter Komputer